Percobaan Ingenhousz
download laporan praktikum ini dalam bentuk docs dengan klik link di bawah ini!
download laporan praktikum ini dalam bentuk docs dengan klik link di bawah ini!
LAPORAN
PRATIKUM BIOLOGI
NO
: 4
HARI, TANGGAL PRATIKUM : 12 September 2015
I.
JUDUL PERCOBAAN : Percobaan Ingenhousz
II.
TUJUAN PERCOBAAN : mengetahui faktor-faktor yang
mempengaruhi fotosintesis
Mengetahui zat yang dihasilkan dalam proses
fotosintesis
III.
DASAR TEORI :
Anabolisme
adalah suatu peristiwa perubahan senyawa sederhana menjadi senyawa kompleks,
nama lain dari anabolisme adalah peristiwa sintesis atau penyusunan. Anabolisme
memerlukan energi, misalnya : energi cahaya untuk fotosintesis.
Fotosintesis
merupakan proses sintesis senyawa organic dari senyawa anorganik dengan bantuan
energi cahaya matahari.
Pada
proses fotosintesis ini akan dihasilkan dua senyawa yaitu glukosa dan
oksigen. Untuk mengetahui fotosintesis
menghasilkan O2, maka dilakukan percobaan Ingenhouzs dengan memberikan
perlakuan yang berbeda – beda pada terkait suhu, intesintas, cahaya, dan
NaHCO3.
Proses
fotosintesis yang terjadi di kloroplas melalui dua tahap reaksi. Kedua reaksi
tersebut diantaranya adalah reaksi terang dan reaksi gelap. Kedua reaksi
tersebut akan dijelaskan sebagai berikut:
Reaksi
terang, Reaksi terang berlangsung di dalam membran tilakoid di grana. Grana
adalah struktur bentukan membran tilakoid yang terbentuk dalam stroma, yaitu
salah satu ruangan dalam kloroplas. Di dalam grana terdapat klorofil, yaitu
pigmen yang berperan dalam proses fotosintesis. Dalam reaksi terang ini,
klorofil menyerap cahaya nila. Energi yang ditangkap oleh klorofil digunakan
untuk memecah molekul air. Reaksi tersebut disebut reaksi fotolisis karena
proses penyerapan energi cahaya dan penguraian atau pemecahan molekul air
menjadi oksigen dan hidrogen.
Reaksi gelap, Reaksi gelap berlangsung di
dalam stroma. Reaksi yang membentuk gula dari bahan dasar CO2 yang diperoleh
dari udara dan energi yang diperoleh dari reaksi terang. Reaksi gelap tidak
membutuhkan cahaya matahari, tetapi tidak dapat berlangsung jika belum terjadi
siklus terang karena energi yang dipakai berasal dari reaksi terang. Ada dua
macam siklus, yaitu siklus Calin-Benson dan siklus hatch-Slack. Pada siklus
Calin-Benson, tumbuhan menghasilkan senyawa dengan jumlah atom karbon tiga,
yaitu senyawa 3-fosfogliserat. Siklus ini dibantu oleh enzim rubisco. Pada
siklus hatch-Slack, tumbuhan menghasilkan senyawa dengan jumlah atom karbon
empat. Enzim yang berperan adalah pada siklus hatch-Slack adalah enzim
phosphoenolpyruvate carboxylase. Produk akhir siklus gelap diperoleh glukosa
yang dipakai tumbuhan untuk aktivitasnya atau disimpan sebagai cadangan energi.
Fotosintesis
menghasilkan karbohidrat berupa monosakarida, disakarida dan polisakarida.
Hasil akhir fotosintesis sebenarnya gula sederhana beratom C-3. Senyawa ini
sangat mudah bereaksi, sehingga sebelum diangkut perlu diubah terlebih dahulu
menjadi gula lain, misalnya glukosa. Hasil lain dari proses fotosintesis yaitu
berupa oksigen. Oksigen dilepas ke lingkungan melaui stomata. Oksigen yang
dilepas dimanfaatkan oleh organisme lain untuk proses pernapasan.
Proses fotosintesis dipengaruhi
beberapa faktor yaitu faktor yang dapat memengaruhi
secara langsung seperti kondisi lingkungan maupun faktor yang tidak memengaruhi
secara langsung seperti terganggunya beberapa fungsi organ
yang penting bagi proses fotosintesis. Proses fotosintesis sebenarnya peka
terhadap beberapa kondisi lingkungan meliputi kehadiran cahaya matahari, suhu
lingkungan, konsentrasi karbondioksida
(CO2). Faktor lingkungan tersebut dikenal juga sebagai faktor
pembatas dan berpengaruh secara langsung bagi laju fotosintesis.
Faktor pembatas tersebut dapat
mencegah laju fotosintesis mencapai kondisi optimum meskipun kondisi lain untuk
fotosintesis telah ditingkatkan, inilah sebabnya faktor-faktor pembatas
tersebut sangat memengaruhi laju fotosintesis yaitu dengan mengendalikan laju
optimum fotosintesis. Selain itu, faktor-faktor seperti translokasikarbohidrat,
umur daun, serta ketersediaan nutrisi
memengaruhi fungsi organ
yang penting pada fotosintesis sehingga secara tidak langsung ikut memengaruhi
laju fotosintesis.
Berikut
adalah beberapa faktor utama yang menentukan laju fotosintesis :
§
Intensitas cahaya
Intensitas
cahaya yang tinggi akan meningkatkan laju fotosintesis, tetapi itensitas cahaya
yang terlalu tinggi akan merusak klorofil dan menyebabkan sel daun dehidrasi
(kehilangan cairan).
§
Konsentrasi karbon dioksida
Semakin
banyak karbon dioksida di udara,
makin banyak jumlah bahan yang dapt digunakan tumbuhan untuk melangsungkan
fotosintesis. Tetapi kadar karbon dioksida yang terlalu tinggi akan menganggu
respirasi tumbuhan.
Enzim-enzim
yang bekerja dalam proses fotosintesis hanya dapat bekerja pada suhu optimalnya
yaitu 25°C-39°C. Umumnya laju fotosintensis meningkat seiring dengan
meningkatnya suhu hingga batas toleransi
enzim. Di suhu lingkungan yang terlalu panas menyebabkan enzim tidak dapat
bekerja sehingga akan menghambat proses fotosintesis.
§
Ion
anorganik
Beberapa
ion anorganik diperlukan oleh tumbuhan dalam pembentukan klorofil antara lain
N, Cl, Fe, B, Mn, Zn S, Cu, Mo, dan Mg. Kekurangan unsur tersebut dapat
menyebabkan klorosis pada daun
§
Zat Inhibitor
Zat inhibitor adalah penghambat
fotosintesis, antara lain hujan asam dan zat pembasmi tumbuhan liar (pestisida)
§
Panjang
gelombang cahaya
Cahaya
matahari terdiri atas beberapa spektrum cahaya yang memiliki panjang gelombang
berbeda-beda, bai cahaya tidak tampak maupun cahaya tampak. Cahaya yang berguna
untuk fotosintesis adalah cahaya tampak. Cahaya tampak yang memiliki panjang
gelombang terpendek adalah cahaya ungu, sedangkan yang terpanjang adalah merah.
Proses fotosintesis berlangsung lebih cepat pada cahaya tampak biru-ungu dan
cahaya merah.
IV.
ALAT DAN BAHAN :
1.
5
gelas beker 1000 mL
2.
5
corong kaca
3.
5
tabung reaksi
4.
5
termometer
5.
Ember
besar yang berisi penuh air
6.
Air
panas secukupnya
7.
Es
batu secukupnya
8.
5
gram NaHCO3
9. Tanaman air Hydrilla sp.
V.
CARA KERJA :
1. Ikat beberapa potong tanaman air Hydrilla sp. dengan benang, jangan
terlalu kencang. Usahakan tanaman air pada setiap ikatan sama secara kualitas
dan kuantitasnya. Pasang ikatan tanaman air ke dalam masing-masing corong.
2. Rangkailah 5 perangkat percobaan
seperti pada gambar percobaan ingenhousz. Merangkai perangkat percobaan harus
dilakukan di dalam air agar tidak ada gelembung udara di dalam tabung reaksi.
3. Perangkat A diletakkan di tempat
yang terkena cahaya langsung.
Perangkat B diletakkan di tempat
teduh
Perangkat C diberi air panas
hingga suhu air mencapai 40°C dan diletakkan di tempat yang terkena cahaya
langsung
Perangkat D diberi es batu hingga
suhu menjadi 10°C dan diletakkan di tempat yang terkena cahaya langsung
Perangkat E diberi 5 gr NaHCO3
dan diletakkan di tempat cahaya langsung.
4. Catat suhu air pada kelima
perangkat percobaan.
5. Perhatikan gelembung-gelembung
gas yang bergerak ke atas di dalam tabung reaksi sehingga membentuk rongga
udara.
6. Pengamatan yang dilakukan selama
25 menit. Bandingkan jumlah gelembung gas dan ukur suhunya. Catat datanya ke
dalam tabel pengamatan.
7. Pilih tabung reaksi pada
percobaan yang banyak menghasilkan gelembung gas. Angkat tabung reaksi dengan
hati-hati dan tutup mulut tabung dengan ibu jari. Pada saat mulut tabung
dibuka, tes dengan bara api. Uasahakan bara api tidak terkena tetesan air, dan
amati perubahan nyala apinya
VI.
HASIL PENGAMATAN :
Perangkat
|
Perlakuan percobaan
|
Suhu
|
Gelembung gas
|
keterangan
|
|
awal
|
25 menit
|
||||
A
|
5
menit ke-1
|
30°C
|
31°C
|
+
|
+++
(banyak)
|
5
menit ke-2
|
++
|
||||
5
menit ke-3
|
++
|
||||
5 menit
ke-4
|
+++
|
||||
5
menit ke-5
|
+++
|
||||
B
|
5
menit ke-1
|
28°C
|
28°C
|
-
|
+
(sedikit)
|
5
menit ke-2
|
-
|
||||
5
menit ke-3
|
+++
|
||||
5
menit ke-4
|
++
|
||||
5
menit ke-5
|
+
|
||||
C
|
5
menit ke-1
|
56°C
|
38°C
|
-
|
Diawal tidak menghasilkan gelembung namun diakhir
banyak gelembung
|
5
menit ke-2
|
-
|
||||
5
menit ke-3
|
-
|
||||
5
menit ke-4
|
++
|
||||
5
menit ke-5
|
+++
|
||||
D
|
5
menit ke-1
|
10°C
|
19°C
|
+++
|
+
(sedikit)
|
5
menit ke-2
|
++
|
||||
5
menit ke-3
|
++
|
||||
5
menit ke-4
|
+
|
||||
5
menit ke-5
|
+
|
||||
E
|
5
menit ke-1
|
28°C
|
30°C
|
+
|
+
(sedikit)
|
5
menit ke-2
|
-
|
||||
5
menit ke-3
|
+
|
||||
5
menit ke-4
|
+
|
||||
5
menit ke-5
|
+
|
Keterangan:
- = tidak ada ++ =
sedang ++++ = banyak sekali
+ = sedikit +++ = banyak
VII.
ANALISIS DATA:
gelembung yang dihasilkan pada percobaan itu merupakan gas
oksigen (O2). Gas ini
terbentuk karena proses fotolisis dimana air diuraikan menjadi gas oksigen yang
akan muncul berupa gelembung-gelembung dengan persamaan reaksi sebagai berikut:
2H2O
→ 4H+ + O2
Dari
persamaan tersebut nampak dihasilkan molekul gas O2 dari penguraian
air.
Pada percobaan A yang mana gelas
kimia yang berisi hydrilla sp
diletakkan di tempat cahaya langsung(dalam kondisi normal) proses fotosintesis
berjalan cepat karena pada air telah terdapat sejumlah CO2 terlarut
dan mendapatkan energi yang banyak untuk melakukan proses fotosintesis. Pada
percobaan A ini menghasilkan banyak gelembung (+++)
Pada percobaan B yang mana gelas kimia yang berisi hydrilla sp diletakkan ditempat teduh.
Proses fotosintesisnya berjalan lambat (diketahui dari sedikitnya gelembung
yang dihasilkan). Hal ini terjadi karena walaupun di dalam air terdapat CO2
terlarut tetapi energi yang tersedia (cahaya) untuk melakuan proses
fotosintesis oleh hydrilla sangat sedikit. Sehingga, walaupun ada bahan baku,
tetapi bila energi untuk mengolah tidak ada maka akan terbentuk hasil yang
sedikit. Pada percobaan B ini menghasilkan sedikit gelembung(+)
Pada percobaan C , gelas kimia yang
berisi hydrilla sp ditambah air panas sampai suhu 56°C. Pada percobaan ke-1 –
ke-3 tidak menghasilkan gelembung. Hal ini disebabkan suhu air sangat panas
yaitu 56°C
yang menghambat proses fotosintesis, namun pada saat suhu kembali normal
tanaman kembali dapat menghasilkan banyak gelembung.
Pada percobaan D, gelas kimia yang
berisi hydrilla sp ditambahkan es batu sampai suhu mencapai 10°C. Mula-mula
gelembung yang dihasilkan banyak setelah penambahan es batu gelmbung mulai
sedikit karena proses foto sintesi dipengaruhi oleh suhu. Suhu yang dingin juga
dapat menghambat proses fotosintesis
Pada percobaan E diberi larutan NaHCO3.
Penambahan larutan NaHCO3 dimaksudkan untuk menambah kandungan CO2
yang terdapat dalam air, dengan persamaan reaksi sebagai berikut :
NaHCO3
+ H2O → NaOH + CO2 + H2O
Fungsi larutan NaHCO3 disini sebagai katalis
dalam reaksi fotosintesis.
Gelas kimia yang diberi larutan NaHCO3 jumlah CO2 terlarutnya menjadi tinggi, di samping itu gelas kimia tersebut juga diletakkan di tempat yang terang (banyak energi untuk berfotosintesis). Oleh karena itu proses fotosintesisnya menjadi sangat cepat, karena disamping bahan baku tersedia banyak, energi untuk mengolahnya menjadi sejumlah produk juga melimpah, sehingga proses produksi (reaksi) yang berjalan dalam waktu 20 menit mendapatkan hasil yang banyak (gas O2 pada dasar tabung reaksi. Namun pada saat praktek yang kami lakukan penambahan NaHCO3 malah menghambat fotosintesis yang artinya menghasilkan sedikit gelembung. Hal ini dikarenakan kadar CO2 terlalu tinggi sehingga dapat meracuni atau menyebabkan stomata tertutup, sehingga laju fotosintesis menjadi terhambat Akan tetapi jumlah gelembung yang terbentuk tidak sebanyak gelas kimia III. Hal ini disebabkan, walaupun keduanya sama – sama memiliki energi untuk produksi yang melimpah tetapi jumlah bahan baku yang tersedia tidak sama.
Gelas kimia yang diberi larutan NaHCO3 jumlah CO2 terlarutnya menjadi tinggi, di samping itu gelas kimia tersebut juga diletakkan di tempat yang terang (banyak energi untuk berfotosintesis). Oleh karena itu proses fotosintesisnya menjadi sangat cepat, karena disamping bahan baku tersedia banyak, energi untuk mengolahnya menjadi sejumlah produk juga melimpah, sehingga proses produksi (reaksi) yang berjalan dalam waktu 20 menit mendapatkan hasil yang banyak (gas O2 pada dasar tabung reaksi. Namun pada saat praktek yang kami lakukan penambahan NaHCO3 malah menghambat fotosintesis yang artinya menghasilkan sedikit gelembung. Hal ini dikarenakan kadar CO2 terlalu tinggi sehingga dapat meracuni atau menyebabkan stomata tertutup, sehingga laju fotosintesis menjadi terhambat Akan tetapi jumlah gelembung yang terbentuk tidak sebanyak gelas kimia III. Hal ini disebabkan, walaupun keduanya sama – sama memiliki energi untuk produksi yang melimpah tetapi jumlah bahan baku yang tersedia tidak sama.
Dari hasil percobaan, semua tanaman Hydrilla verticillata
tidak setiap corong mengeluarkan gelembung-gelembung udara. Gelembung-gelembung
ini terkumpul pada dasar tabung reaksi yang dalam keadaan terbalik, sehingga
membentuk rongga udara. Gas yang terkumpul ini akan diuji coba dengan
menggunakan bara api dari lidi. Seperti yang diketahui, api dapat menyala jika
ada oksigen disekitarnya. Untuk membuktikan apakah gelembung udara yang
terkumpul tersebut mengandung oksigen, maka praktikan memasukkan bara api dari
lidi ke mulut tabung reaksi. Ketika bara api dari lidi dimasukkan, ternyata
bara api tersebut menyala (mengeluarkan api). Hal tersebut membuktikan bahwa
dalam proses fotosintesis gas yang dihasilkan adalah oksigen. Ini ditunjukan
dengan menyalanya bara api yang didekatkan dengan mulut tabung reaksi yang
berisi gas hasil dari fotosintesis.
VIII.
PERTANYAAN:
1. Pada
percobaaan tersebut, sebutkan variabel bebas, variabel kontrol, variabel
terikat, dan variabel pengganggu (variable yang tidak diinginkan)
Jawab:
variabel kontrol: cahaya langsung
variabel bebas: NaHCO3+cahaya
langsung, Es batu + cahaya langsung, Air panas + cahaya langsung, tempat teduh
variabel terikat: jumlah
gelembung yang dihasilkan
2. Bandingkan
perangkat percobaan A,B,C,D, dan E, manakah yang menghasilkan paling banyak
gelembung gas? Uraikan mulai dari paling banyak sampai paling sedikit
a.
Percobaan
A (cahaya langsung)
b.
Percobaan
B (tempat teduh)
c.
Percobaan
C (air panas + cahaya langsung)
d.
Percobaan
D (es batu + cahaya langsung)
e.
Percobaan
E (NaHCO3 + cahaya langsung)
3. Adakah
yang tidak menghasilkan gelembung gas? Mengapa?
Jawab
: dalam
praktikum yang kelompok kami lakukan tidak ada yang tidak menghasilkan
gelembung. Tapi pada percobaan C yang ditambahkan air panas selama 5 menit
pertama-ketiga tidak menghasilkan gelembung hal ini dikarena fotosintesis
dipengaruhi oleh suhu. Suhu optimal berlangsungnya fotosintesis dengan baik
yaitu 25°C-39°C. Jika suhu terlalu panas, enzim tidak dapat
bekerja sehingga fotosintesis terhambat. Pada menit ke-1 – ke-3 tidak terdapat
gelembung karena pada saat itu suhu mula-mulanya adalah 56°C. Sehingga
menyebabkan fotosintesis terhambat. Namun pada saat suhu kembali normal, banyak
menhasilkan gelembung.
4. Gelembung
gas apakah yang dihasilkan pada percobaan?
Jawab :
Gelembung yang dihasilkan pada percobaan itu merupakan gas oksigen / O2.
Gas ini terbentuk karena proses fotolisis dimana air diuraikan menjadi gas
oksigen yang akan muncul berupa gelembung-gelembung dengan persamaan reaksi
sebagai berikut:
2H2O
→ 4H+ + O2
Dari
persamaan tersebut nampak dihasilkan molekul gas O2 dari penguraian
air.
5. Mengapa
uji gelembung gas hasil fotosintesis dilakukan dengan mengunakan bara api
Jawab:
karena gelembung
gas tersebut menghasilkan oksigen. Apabila bara api tersebut bertemu dengan
oksigen akan menghasilkan api.
6. Jelaskan
fungsi penambahan NaHCO3 pada percobaan E?
Jawab
: fungsi penambahan NaHCO3 akan meningkatkan laju fotosintesis. Penambahan
NaHCO3 dimaksudkan untuk menambah kandungan CO2 yang
terdapat dalam air. Hal ini lah yang membuat laju fotosintesi meningkat. Fungsi
NaHCO3 disini sebagai katalis dalam reaksi fotosintesis. Namun
disini karena terjadi penambahan NaHCO3 terlalu banyak maka NaHCO3
berfungsi sebagai penghambat
fotosintesis
7. Bandingkan
percobaan A dengan E. Apakah terjadi perbedaan jumlah gelembung gas antara
keduanya
Jawab:
Pada percobaan A gelas kimia yang berisi hydrilla sp
diletakkan ditempat yang terkena cahaya langsung (keadaan normal) pada percobaan
kali ini menghasilkan gelembung yang banyak, hal ini disebabkan karena proses fotosintesis berjalan cepat karena
pada air sebenarnya telah terdapat sejumlah CO2 terlarut dan
mendapat energi yang banyak untuk melakukan proses fotosintesis tersebut. Akan
tetapi jumlah gelembung yang terbentuk tidak sebanyak percobaan E. Namun
apabila terlalu banyak meletakkan NaHCO3 dalam percobaan E maka akan
mengakibatkan fotosintesis menjadi terhambat bukan malahan jadi tambah cepat.
Yang mana pada percobaan E, gelas
kimia yang berisi Hydrilla sp ditambahkan NaHCO3 yang diletakkan di tempat yang
terkena cahaya langsung menghasilkan banyak sekali gelembung dibandingkan
dengan percobaan A Hal ini disebabkan, walaupun keduanya sama – sama memiliki
energi untuk produksi yang melimpah tetapi jumlah bahan baku yang tersedia
tidak sama. Pada percobaan E ditambahkannya NaHCO3 ini dimaksudkan untuk
menambah kandungan CO2 yang terdapat dalam air. Sehingga dengan bertambahnya
CO2 dan ditambah dengan diletakkan ditempat cahaya langsung menyebabkan
fotosintesi berlangsung sangat cepat dan banyak menghasilkan gelembung
(oksigen). Bahan baku tersedia banyak, energi untuk mengolahnya menjadi
sejumlah produk juga melimpah, sehingga proses produksi (reaksi) yang berjalan
dalam waktu 25 menit mendapatkan hasil yang banyak (gas O2 pada
dasar tabung reaksi).
8. Faktor-faktor
apakah yang mempengaruhi kecepatan fotosintesis
Jawab:
1.
Intensitas cahaya
Intensitas
cahaya yang tinggi akan meningkatkan laju fotosintesis, tetapi itensitas cahaya
yang terlalu tinggi akan merusak klorofil dan menyebabkan sel daun dehidrasi
(kehilangan cairan).
2.
Konsentrasi karbon dioksida
Semakin
banyak karbon dioksida di udara,
makin banyak jumlah bahan yang dapt digunakan tumbuhan untuk melangsungkan
fotosintesis. Tetapi kadar karbon dioksida yang terlalu tinggi akan menganggu
respirasi tumbuhan.
Enzim-enzim
yang bekerja dalam proses fotosintesis hanya dapat bekerja pada suhu optimalnya
yaitu 25°C-39°C. Umumnya laju fotosintensis meningkat seiring dengan
meningkatnya suhu hingga batas toleransi
enzim. Di suhu lingkungan yang terlalu panas menyebabkan enzim tidak dapat
bekerja sehingga akan menghambat proses fotosintesis.
4. Ion anorganik
Beberapa
ion anorganik diperlukan oleh tumbuhan dalam pembentukan klorofil antara lain
N, Cl, Fe, B, Mn, Zn S, Cu, Mo, dan Mg. Kekurangan unsur tersebut dapat
menyebabkan klorosis pada daun
5.
Zat Inhibitor
Zat inhibitor adalah penghambat
fotosintesis, antara lain hujan asam dan zat pembasmi tumbuhan liar (pestisida)
6. Panjang gelombang cahaya
Cahaya matahari terdiri atas beberapa
spektrum cahaya yang memiliki panjang gelombang berbeda-beda, bai cahaya tidak
tampak maupun cahaya tampak. Cahaya yang berguna untuk fotosintesis adalah
cahaya tampak. Cahaya tampak yang memiliki panjang gelombang terpendek adalah
cahaya ungu, sedangkan yang terpanjang adalah merah. Proses fotosintesis
berlangsung lebih cepat pada cahaya tampak biru-ungu dan cahaya merah
7. Konsentrasi
Karbon Dioksida
Laju
fotosintesis akan dapat ditingkatkan dengan meningkatkan CO2 atau karbon dioksida
udara. Semakin banyak CO2, maka semakin baiklah proses fotosintesis. Namun,
kadar karbon dioksida yang terlalu tinggi dapat meracuni atau menyebabkan
stomata tertutup, sehingga laju fotosintesis menjadi terhambat. Untuk itu,
kenaikkan karbondioksida atau CO2 harus disesuaikan dengan intensitas cahaya.
Jika konsentrasi karbondioksida tidak mencukupi laju fotosintesis akan turun.
Apabila konsentrasi karbondioksida ditingkatkan pelan-pelan maka laju
fotosintesis akan meningkat hingga pada tingkat tertentu
9. Tuliskan
reaksi sederhana fotosintesis
jawaban :
IX.
KESIMPULAN:
Proses
fotosintesi dipengaruhi oleh itensitas cahaya, suhu dan penambahan substrat
reaksi. Berdasarkan
percobaan yang telah dilakukan dapat ditarik kesimpulan bahwa: Proses Fotosintesis menghasilkan O2 dibuktikan
dengan adanya gelembung – gelembung udara yang terdapat pada perlakuan yang di
tempatkan di tempat yang terang.Terbukti
bahwa dalam proses fotosintesis menghasilkan gas oksigen. Ini ditunjukan dengan
menyalanya bara api yang didekatkan dengan mulut tabung reaksi yang berisi gas
hasil dari fotosintesis.Faktor suhu yang rendah akan memperlambat terjadinya
proses fotosintesis. Hal ini bukan berarti suhu yang sangat tinggi akan membuat
proses fotosintesis menjadi cepat, justru tanamannya akan mati. Suhu yang
optimallah yang akan membuat proses fotosintesis menjadi maksimal.
Faktor intensitas
cahaya yang terang (cukup/optimal) akan membuat proses fotosintesis menjadi
cepat tetapi bila cahaya yang tersedia sedikit, proses fotosintesis menjadi
lambat. Faktor kadar CO2
terlarut yang melimpah akan mengakibatkan proses fotosintesis berjalan dengan
cepat karena CO2 merupakan bahan baku dari proses fotosintesis.
Namun berdasarkan hasil praktikum dapat disimpulkan bhawa kadar CO2
yang terlalu tinggi dapat menghambat proses fotosintesis hal ini karena CO2
yang terlalu banyak dapat meracuni atau menyebabkan stomata tertutup sehingga
laju fotosintesis menjadi lambat.. Suhu, intensitas cahaya, dan kadar karbon
dioksida yang tersedia berpengaruh terhadap kecepatan proses fotosintesis.
X.
DAFTAR PUSTAKA :
Sulistyowati, Endah dkk. 2015. Buku Siswa Biologi untuk SMA/MA Kelas XII
Kelompok Peminatan dan Ilmu-Ilmu Alam. Intan Pariwara. Klaten
Irnaningtyas. 2015. Biologi untuk SMA/MA kelas XII Kelompok
Peminatan Matematika dan Ilmu Alam. Erlangga. Jakarta
http://id.wikipedia.org/wiki/fotosintesis
Tidak ada komentar:
Posting Komentar