Hidup adalah rangkaian titik yang menyatu menjadi sebuah
garis. Setiap titiknya menciptakan warna tersendiri.
Hidup tak terpaku pada
warna yang kita pijak, karena kita yang akan meciptakan warna itu.
Cinta itu bukan tentang apa, mengapa, bagaimana, kapan dan
siapa. Tapi tentang sebuah perasaan yang tumbuh dari dalam sanubari. Melekat
pada hati dan menyatu dengan aliran darah. Serta berlawanan dengan logika.
Persahabatan ibaratnya sebuah rumah. Rumah
yang sederhana dengan pondasi kepercayaan. Beratapkan kasih sayang dan
berdinding kehangatan cinta.
Kesalahan terbesarku adalah membiarkanmu menghadapi masalah
ini sendirian. Kebodohanku adalah membiarkanmu merasakan cinta yang salah. Dan kebencianku
adalah aku tidak bisa melindungimu hingga kamu pergi untuk selama-lamanya
Cinta yang aku berikan kepadamu sangat
tulus, setulus kain putih tanpa sepercik noda. Seharum bunga melati yang putih
berseri. Tapi mengapa kau mengubahnya menjadi merah darah yang penuh dengan
amara? Penuh dengan duri-duri tajam yang berada pada bunga mawar merah. Jika memang
kau tak menyukaiku biarkanlah aku tetap menjadi melati. Jangan mengubahku
menjadi mawar berduri
Hati tidak pernah memilih. Hati dipilih. Jadi, kalau kamu
bilang, kamu telah memilih saya, selamanya kamu tidak akan pernah tulus
mencintai saya. Karena hati tidak perlu memilih. Ia selalu tahu kemana harus
berlabuh (perahu
kertas)
Neptunus, semua nelayan yang sedang
mencari arah akan diberi petunjuk oleh bintang di langit. Semoga dia menemukan
bintangnya dan kembali menemukan jalan pulang (perahu kertas)
Akan ada satu saat kamu akan bertanya : pergi kemana semua
inspirassiku? Tiba-tiba kamu merasa ditinggal pergi. Hanya bisa diam, tidak
lagi berkarya. Kering. Tapi tidak selalu itu berarti kamu harus mencari objek
atau sumber inspirasi baru. Sama seperti jodoh, Nan. Kalau punya masalah, tidak
berarti harus cari pacar baru, kan? Tapi rasa cinta kamu yang harus diperbarui.
Cinta bisa tumbuh sendiri, tapi bukan jaminan bakal langgeng selamanya, apalagi
kalau tidak dipelihara. Mengerti kamu? (perahu kertas)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar