Memperkirakan pH larutan dengan beberapa indikator
download dalam bentuk docs
LAPORAN PRATIKUM KIMIA
HARI, TANGGAL PRATIKUM : Sabtu, 21 februari 2015
I.
JUDUL PERCOBAAN : Memperkirakan pH larutan dengan beberapa
indikator.
II.
TUJUAN PERCOBAAN : untuk mengetahui perkiraan pH larutan dengan
menggunakan beberapa indikator.
III.
DASAR TEORI :
Asam
dan basa adalah zat kimia yang memiliki sifat-sifat yang dapat membantu kita
untuk membedakannya. Asam dan basa dapat dibedakan menggunakan zat tertentu yang
disebut indikator atau dengan menggunakan alat khusus
Asam
adalah suatu zat yang jika dilarutkan ke dalam air akan menghasil kan ion H+.
Basa adalah suatu senyawa yang di dalam air (larutan) akan menghasilkan ion OH-
. Indikator asam basa adalah salah satu zat yang dapat membedakan warna
pada larutan asam dan basa.
Asam
memiliki pH < 7
Basa
memiliki pH > 7
Netral
memiliki pH = 7
Melalui
perbedaan warna inilah kita dapat memperkirankan kisaran pH suatu larutan.
Trayek perubahan warna adalah batasan pH dimana terjadi perubahan warna
indikator.
Untuk
mengetahui nilai pH suatu larutan dapat
digunakan pH meter atau indikator. Indikator yang umum digunakan dalam
pengujian larutan asam dan basa adalah kertas lakmus. Kertas lakmus terdiri
dari kertas lakmus merah dan kertas lakmus biru. Indikator asam basa selain
kertas lakmus adalah bromtimol biru, metil jingga, metil merah dan
fenolftalein.
Tabel jangkauan warna beberapa indikator
Indikator
|
Perubahan warna
|
Trayek pH
|
Metil jingga (MO)
|
Merah ke kuning
|
3,1 – 4,4
|
Metil merah (MM)
|
Merah ke kuning
|
4,4 – 6,2
|
Lakmus
|
Merah ke biru
|
4,5 – 8,3
|
Bromtimol biru (BTB)
|
Kuning ke biru
|
6,0 – 7,6
|
Fenolftalein (PP)
|
Tak berwarna ke merah ungu
|
8,3 – 10,0
|
IV.
ALAT DAN BAHAN :
Alat
|
Jumlah
|
Bahan
|
Pelat tetes
|
I
buah
|
Kertas lakmus merah dan biru
|
Pipet tetes
|
1
buah
|
Larutan A, B, C, D
|
Air sungai
|
||
Air sumur
|
||
Metil jingga (MO)
|
||
Metik merah (MM)
|
||
Bromtinol biru (BTB)
|
||
Fenolftalein (PP)
|
V.
CARA KERJA
1. Ambillah sepotong kertas lakmus merah dan biru
letakkan pada lekukan plat tetes. Kemudian tetesi dengan larutan A, B, C, D,
air sungai dan air sumur ke dalam lekukan yang ada kertas lakmus. Catat perubahan warna yang terjadi
2. Cuci pelat tetes dan lap menggunakan tisu
kemudian teteskan 4 tetes larutan larutan A, B, C, D, air sungai dan air sumur.
Kemudian tambahkan 2 atau 3 tetes larutan indikator
-
Lekukan pertama dengan metil jingga (MO)
-
Lekukan kedua dengan metil merah (MM)
-
Lekukan ketiga dengan bromtinol biru (BTB)
-
Lekukan keempat dengan fenolftalein (PP)
3. Catat perubahan warna yang terjadi kedalam
tabel pengamatan
VI.
HASIL PENGAMATAN :
No
|
Larutan
|
Lakmus merah
|
Lakmus biru
|
Perkiraan
pH
|
1.
|
A
|
Merah
|
Merah
|
4,5
|
2.
|
B
|
Merah
|
Merah
|
4,5
|
3.
|
C
|
Biru
|
Biru
|
8,3
|
4.
|
D
|
Biru
|
Biru
|
8,3
|
5.
|
Air sungai
|
Merah
|
Biru
|
7
|
6.
|
Air sumur
|
Merah
|
Biru
|
7
|
No
|
Larutan
|
Metil
jingga
|
Metil
merah
|
BTP
|
PP
|
Perkiraan pH
|
|
1
|
A
|
Warna indikator
|
merah
|
merah
|
kuning
|
Tidak terlihat
|
≤ 3,1
|
Nilai pH
|
3,1
|
4,4
|
6,0
|
8,3
|
|||
2
|
B
|
Warna indikator
|
merah
|
Merah
|
kuning
|
Tak terlihat
|
≤ 3,1
|
Nilai pH
|
3,1
|
4,4
|
6,0
|
8,3
|
|||
3
|
C
|
Warna indikator
|
kuning
|
kuning
|
Biru
|
Tak terlihat
|
7,6 – 8,3
|
Nilai pH
|
4,4
|
6,2
|
7,6
|
8,3
|
|||
4
|
D
|
Warna indikator
|
kuning
|
kuning
|
biru
|
Ungu
|
≥10
|
Nilai pH
|
4,4
|
6,2
|
7,6
|
10
|
|||
5
|
Air sungai
|
Warna indikator
|
kuning
|
kuning
|
kuning
|
Tak terlihat
|
6,2 ≤pH≤8,3
|
Nilai pH
|
4,4
|
6,2
|
6,0
|
8,3
|
|||
6
|
Air sumur
|
Warna indikator
|
Kuning
|
kuning
|
kuning
|
Tak terlihat
|
6,2 ≤pH≤8,3
|
Nilai pH
|
4,4
|
6,2
|
6,0
|
8,3
|
VII.
ANALISIS DATA :
Dari
percobaan 1 yang telah saya lakukan bersama kelompok yang menguji larutan A, B,
C, D, air sungai, dan air sumur dengan kertas lakmus sebagai indikator.
Didapatkan hasil sebagai berikut:
Larutan
A dan B bersifat asam karena lakmus merah berubah menjadi merah dan lakmus biru
menjadi merah larutran A dan B memiliki pH 4,5. Sedangkan larutan air sungai
air dan air sumur merupakan larutan yang bersifat netral karena kertas lakmus
merah dan biru tidak mengalami perubahan warna. Air sungai, dan air sumur
memiliki pH=7. Kemudian larutan C dan D bersifat basa karena lakmus merah
menjadi biru dan lakmus biru menjadi biru. Larutan C dan D memiliki pH 8,5.
Dari
percobaan 2 yang saya lakukan dengan menggunakan beberapa indikator seperti
bromtinol biru, metil jingga, metil merah dan fenolftalein didapatkan hasil
sebagai berikut :
Larutan
A ketika ditetesi metil jingga berwarna merah, ditetesi metil merah
berwarna merah, ditetesi bromtimol biru berwarna kuning dan
ditetesi fenolftalein tidak berwarna. Larutan A memiliki perkiraan pH ≤
3,1
Larutan
B ketika ditetesi metil jingga berwarna merah, ditetesi metil merah
berwarna merah, ditetesi bromtimol biru berwarna kuning dan
ditetesi fenolftalein tidak berwarna. Larutan B memiliki perkiraan pH ≤
3,1
Larutan
C ketika ditetesi metil jingga berwarna kuning, ditetesi metil merah
berwarna kuning, ditetesi bromtimol biru berwarna biru dan
ditetesi fenolftalein tidak berwarna. Larutan C memiliki perkiraan pH
7,6 – 8,3
Larutan
D ketika ditetesi metil jingga berwarna kuning, ditetesi metil merah
berwarna kuning, ditetesi bromtimol biru berwarna biru dan
ditetesi fenolftalein berwarna ungu . larutan D memiliki perkiraan pH ≥
10
Air
sungai ketika ditetesi metil jingga berwarna kuning, ditetesi metil
merah berwarna kuning, ditetesi bromtimol biru berwarna kuning
dan ditetesi fenolftalein tidak berwarna. Air sungai memilki perkiraan
pH 6,2 ≤ pH ≤ 8,3
Air
sumur ketika ditetesi metil jingga berwarna kuning, ditetesi metil merah
berwarna kuning, ditetesi bromtimol biru berwarna kuning dan
ditetesi fenolftalein tidak berwarna. Air sumur memiliki perkiraan pH
6,2 ≤ pH ≤ 8,3
VIII.
Pertanyaan :
1. Berapa perkiraan nilai pH larutan A, B, C, D,
Air sungai dan Air sumur yang anda periksa.
jawab:
-
Larutan A = ≤ 3,1
-
Larutan B = ≤ 3,1
-
Larutan C = 7,6 – 8,3
-
Larutan D = ≥ 10
-
Air sungai
= 6,2 ≤ pH ≤ 8,3
-
Air sumur = 6,2 ≤ pH ≤ 8,3
2. Berdasarkan hasil pengamatan dengan kertas
lakmus, manakah indikator yang sebenarnya tidak perlu anda gunakan lebih lanjut
untuk memeriksa larutan A, B, C, D, air sumur dan air sungai? Jelaskan.
Jawab : Menurut
saya yang tidak seharusnya menjadi indikator lebih lanjut dalam praktikum ini
adalah MO, MM, BTB dan PP. Karena setelah kita menggunakan kertas lakmus, kita
telah mengetahui sifat larutan tersebut tanpa harus menggunakan indikator lain
3. Dapatkah percobaan ini digunakan untuk
menentukan pH larutan secara pasti? Mengapa?
Jawab : menurut saya, tidak. Karena perkiraan nilai
pH ini tidak pasti tepat, namun nilai ini merupakan nilai yang lebih
telitidibandingkan jika hanya indikator tunggal. Akan tetapi, jika mengharapkan
hasil yang nilai pH yang pasti dapat menggunakan indikator universal. Indikator
universal merupan campuran beberapa indikator yang dapat berubah pada setiap
satuan nilai pH.
IX.
Kesimpulan dan saran
Kesimpulan dari
pratikum ini sebagai berikut:
Dari
hasil pratikum diatas, kita bisa mengetahui bahwa untuk menentukan pH suatu
larutan tidak bisa menggunakan satu indikator (indikator tunggal) karena
indikator tunggal hanya akan menunjukkan hasil secara umum. Misalnya larutan D
ditetesi PP berwarna ungu, berarti larutan D mempunyai pH ≥ 8,3 (pH = 10).
Untuk
mendapatkan hasil yang lebih teliti dapat digunakan beberapa indikator terhadap
satu larutan. Indikator yang harus digunakan minimal 2 indikator. Perkiraan
nilai pH dari beberapa indikator ini tidak pasti tepat, namun nilainya yang
lebih teliti dari indikator tunggal dan untuk mendapatkan perkiraan nilai pH
secara pasti sebaiknya menggunakan indikator universal.
X.
DAFTAR PUSTAKA.
Sudarmo, unggul. 2013. Kimia untuk Kelas XI. Jakarta : Erlangga
Tidak ada komentar:
Posting Komentar