Jumat, 01 April 2016

laporan praktikum biologi "Percobaan Ingenhousz"


Percobaan Ingenhousz

download laporan praktikum ini dalam bentuk docs dengan klik link di bawah ini!


LAPORAN PRATIKUM BIOLOGI
NO : 4
HARI, TANGGAL PRATIKUM :  12 September 2015
        I.            JUDUL PERCOBAAN : Percobaan Ingenhousz
     II.            TUJUAN PERCOBAAN : mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi fotosintesis
                                             Mengetahui zat yang dihasilkan dalam proses fotosintesis
   III.            DASAR TEORI :
            Anabolisme adalah suatu peristiwa perubahan senyawa sederhana menjadi senyawa kompleks, nama lain dari anabolisme adalah peristiwa sintesis atau penyusunan. Anabolisme memerlukan energi, misalnya : energi cahaya untuk fotosintesis.
            Fotosintesis merupakan proses sintesis senyawa organic dari senyawa anorganik dengan bantuan energi cahaya matahari.
                                                         
            Pada proses fotosintesis ini akan dihasilkan dua senyawa yaitu glukosa dan oksigen.  Untuk mengetahui fotosintesis menghasilkan O2, maka dilakukan percobaan Ingenhouzs dengan memberikan perlakuan yang berbeda – beda pada terkait suhu, intesintas, cahaya, dan NaHCO3.
            Proses fotosintesis yang terjadi di kloroplas melalui dua tahap reaksi. Kedua reaksi tersebut diantaranya adalah reaksi terang dan reaksi gelap.  Kedua reaksi tersebut akan dijelaskan sebagai berikut:
            Reaksi terang, Reaksi terang berlangsung di dalam membran tilakoid di grana. Grana adalah struktur bentukan membran tilakoid yang terbentuk dalam stroma, yaitu salah satu ruangan dalam kloroplas. Di dalam grana terdapat klorofil, yaitu pigmen yang berperan dalam proses fotosintesis. Dalam reaksi terang ini, klorofil menyerap cahaya nila. Energi yang ditangkap oleh klorofil digunakan untuk memecah molekul air. Reaksi tersebut disebut reaksi fotolisis karena proses penyerapan energi cahaya dan penguraian atau pemecahan molekul air menjadi oksigen dan hidrogen.
                  Reaksi gelap, Reaksi gelap berlangsung di dalam stroma. Reaksi yang membentuk gula dari bahan dasar CO2 yang diperoleh dari udara dan energi yang diperoleh dari reaksi terang. Reaksi gelap tidak membutuhkan cahaya matahari, tetapi tidak dapat berlangsung jika belum terjadi siklus terang karena energi yang dipakai berasal dari reaksi terang. Ada dua macam siklus, yaitu siklus Calin-Benson dan siklus hatch-Slack. Pada siklus Calin-Benson, tumbuhan menghasilkan senyawa dengan jumlah atom karbon tiga, yaitu senyawa 3-fosfogliserat. Siklus ini dibantu oleh enzim rubisco. Pada siklus hatch-Slack, tumbuhan menghasilkan senyawa dengan jumlah atom karbon empat. Enzim yang berperan adalah pada siklus hatch-Slack adalah enzim phosphoenolpyruvate carboxylase. Produk akhir siklus gelap diperoleh glukosa yang dipakai tumbuhan untuk aktivitasnya atau disimpan sebagai cadangan energi.
            Fotosintesis menghasilkan karbohidrat berupa monosakarida, disakarida dan polisakarida. Hasil akhir fotosintesis sebenarnya gula sederhana beratom C-3. Senyawa ini sangat mudah bereaksi, sehingga sebelum diangkut perlu diubah terlebih dahulu menjadi gula lain, misalnya glukosa. Hasil lain dari proses fotosintesis yaitu berupa oksigen. Oksigen dilepas ke lingkungan melaui stomata. Oksigen yang dilepas dimanfaatkan oleh organisme lain untuk proses pernapasan.
            Proses fotosintesis dipengaruhi beberapa faktor yaitu faktor yang dapat memengaruhi secara langsung seperti kondisi lingkungan maupun faktor yang tidak memengaruhi secara langsung seperti terganggunya beberapa fungsi organ yang penting bagi proses fotosintesis. Proses fotosintesis sebenarnya peka terhadap beberapa kondisi lingkungan meliputi kehadiran cahaya matahari, suhu lingkungan, konsentrasi karbondioksida (CO2). Faktor lingkungan tersebut dikenal juga sebagai faktor pembatas dan berpengaruh secara langsung bagi laju fotosintesis.
            Faktor pembatas tersebut dapat mencegah laju fotosintesis mencapai kondisi optimum meskipun kondisi lain untuk fotosintesis telah ditingkatkan, inilah sebabnya faktor-faktor pembatas tersebut sangat memengaruhi laju fotosintesis yaitu dengan mengendalikan laju optimum fotosintesis. Selain itu, faktor-faktor seperti translokasikarbohidrat, umur daun, serta ketersediaan nutrisi memengaruhi fungsi organ yang penting pada fotosintesis sehingga secara tidak langsung ikut memengaruhi laju fotosintesis.
Berikut adalah beberapa faktor utama yang menentukan laju fotosintesis :
§      Intensitas cahaya
Intensitas cahaya yang tinggi akan meningkatkan laju fotosintesis, tetapi itensitas cahaya yang terlalu tinggi akan merusak klorofil dan menyebabkan sel daun dehidrasi (kehilangan cairan).
§      Konsentrasi karbon dioksida
Semakin banyak karbon dioksida di udara, makin banyak jumlah bahan yang dapt digunakan tumbuhan untuk melangsungkan fotosintesis. Tetapi kadar karbon dioksida yang terlalu tinggi akan menganggu respirasi tumbuhan.
§      Suhu
Enzim-enzim yang bekerja dalam proses fotosintesis hanya dapat bekerja pada suhu optimalnya yaitu 25°C-39°C. Umumnya laju fotosintensis meningkat seiring dengan meningkatnya suhu hingga batas toleransi enzim. Di suhu lingkungan yang terlalu panas menyebabkan enzim tidak dapat bekerja sehingga akan menghambat proses fotosintesis.
§      Ion anorganik
Beberapa ion anorganik diperlukan oleh tumbuhan dalam pembentukan klorofil antara lain N, Cl, Fe, B, Mn, Zn S, Cu, Mo, dan Mg. Kekurangan unsur tersebut dapat menyebabkan klorosis pada daun
§      Zat Inhibitor
Zat inhibitor adalah penghambat fotosintesis, antara lain hujan asam dan zat pembasmi tumbuhan liar (pestisida)
§      Panjang gelombang cahaya
Cahaya matahari terdiri atas beberapa spektrum cahaya yang memiliki panjang gelombang berbeda-beda, bai cahaya tidak tampak maupun cahaya tampak. Cahaya yang berguna untuk fotosintesis adalah cahaya tampak. Cahaya tampak yang memiliki panjang gelombang terpendek adalah cahaya ungu, sedangkan yang terpanjang adalah merah. Proses fotosintesis berlangsung lebih cepat pada cahaya tampak biru-ungu dan cahaya merah.

  IV.            ALAT DAN BAHAN :
1.      5 gelas beker 1000 mL
2.      5 corong kaca
3.      5 tabung reaksi
4.      5 termometer
5.      Ember besar yang berisi penuh air
6.      Air panas secukupnya
7.      Es batu secukupnya
8.      5 gram NaHCO3
9.      Tanaman air Hydrilla sp.

     V.            CARA KERJA :
1.      Ikat beberapa potong tanaman air Hydrilla sp. dengan benang, jangan terlalu kencang. Usahakan tanaman air pada setiap ikatan sama secara kualitas dan kuantitasnya. Pasang ikatan tanaman air ke dalam masing-masing corong.
2.      Rangkailah 5 perangkat percobaan seperti pada gambar percobaan ingenhousz. Merangkai perangkat percobaan harus dilakukan di dalam air agar tidak ada gelembung udara di dalam tabung reaksi.
3.      Perangkat A diletakkan di tempat yang terkena cahaya langsung.

Perangkat B diletakkan di tempat teduh

Perangkat C diberi air panas hingga suhu air mencapai 40°C dan diletakkan di tempat yang terkena cahaya langsung

Perangkat D diberi es batu hingga suhu menjadi 10°C dan diletakkan di tempat yang terkena cahaya langsung

Perangkat E diberi 5 gr NaHCO3 dan diletakkan di tempat cahaya langsung.

4.      Catat suhu air pada kelima perangkat percobaan.
5.      Perhatikan gelembung-gelembung gas yang bergerak ke atas di dalam tabung reaksi sehingga membentuk rongga udara.
6.      Pengamatan yang dilakukan selama 25 menit. Bandingkan jumlah gelembung gas dan ukur suhunya. Catat datanya ke dalam tabel pengamatan.
7.      Pilih tabung reaksi pada percobaan yang banyak menghasilkan gelembung gas. Angkat tabung reaksi dengan hati-hati dan tutup mulut tabung dengan ibu jari. Pada saat mulut tabung dibuka, tes dengan bara api. Uasahakan bara api tidak terkena tetesan air, dan amati perubahan nyala apinya
  VI.            HASIL PENGAMATAN :

Perangkat
Perlakuan percobaan
Suhu
Gelembung gas
keterangan
awal
25 menit
A
5 menit ke-1
30°C
31°C
+

+++
(banyak)
5 menit ke-2
++
5 menit ke-3
++
5 menit ke-4
+++
5 menit ke-5
+++
B
5 menit ke-1
28°C
28°C
-

+
(sedikit)
5 menit ke-2
-
5 menit ke-3
+++
5 menit ke-4
++
5 menit ke-5
+
C
5 menit ke-1
56°C
38°C
-
Diawal tidak menghasilkan gelembung namun diakhir banyak gelembung
5 menit ke-2
-
5 menit ke-3
-
5 menit ke-4
++
5 menit ke-5
+++
D
5 menit ke-1
10°C
19°C
+++

+
(sedikit)
5 menit ke-2
++
5 menit ke-3
++
5 menit ke-4
+
5 menit ke-5
+
E
5 menit ke-1
28°C
30°C
+

+
(sedikit)
5 menit ke-2
-
5 menit ke-3
+
5 menit ke-4
+
5 menit ke-5
+

Keterangan:
-     = tidak ada                       ++        = sedang                      ++++   = banyak sekali
+    = sedikit                            +++     = banyak


VII.            ANALISIS DATA:
gelembung yang dihasilkan pada percobaan itu merupakan gas oksigen (O2).  Gas ini terbentuk karena proses fotolisis dimana air diuraikan menjadi gas oksigen yang akan muncul berupa gelembung-gelembung dengan persamaan reaksi sebagai berikut:
2H2O → 4H+ + O2
Dari persamaan tersebut nampak dihasilkan molekul gas O2 dari penguraian air.
            Pada percobaan A yang mana gelas kimia yang berisi hydrilla sp diletakkan di tempat cahaya langsung(dalam kondisi normal) proses fotosintesis berjalan cepat karena pada air telah terdapat sejumlah CO2 terlarut dan mendapatkan energi yang banyak untuk melakukan proses fotosintesis. Pada percobaan A ini menghasilkan banyak gelembung (+++)
Pada percobaan B yang mana gelas kimia yang berisi hydrilla sp diletakkan ditempat teduh. Proses fotosintesisnya berjalan lambat (diketahui dari sedikitnya gelembung yang dihasilkan). Hal ini terjadi karena walaupun di dalam air terdapat CO2 terlarut tetapi energi yang tersedia (cahaya) untuk melakuan proses fotosintesis oleh hydrilla sangat sedikit. Sehingga, walaupun ada bahan baku, tetapi bila energi untuk mengolah tidak ada maka akan terbentuk hasil yang sedikit. Pada percobaan B ini menghasilkan sedikit gelembung(+)
            Pada percobaan C , gelas kimia yang berisi hydrilla sp ditambah air panas sampai suhu 56°C. Pada percobaan ke-1 – ke-3 tidak menghasilkan gelembung. Hal ini disebabkan suhu air sangat panas yaitu 56°C yang menghambat proses fotosintesis, namun pada saat suhu kembali normal tanaman kembali dapat menghasilkan banyak gelembung.
            Pada percobaan D, gelas kimia yang berisi hydrilla sp ditambahkan es batu sampai suhu mencapai 10°C. Mula-mula gelembung yang dihasilkan banyak setelah penambahan es batu gelmbung mulai sedikit karena proses foto sintesi dipengaruhi oleh suhu. Suhu yang dingin juga dapat menghambat proses fotosintesis
Pada percobaan E diberi larutan NaHCO3. Penambahan larutan NaHCO3 dimaksudkan untuk menambah kandungan CO2 yang terdapat dalam air, dengan persamaan reaksi sebagai berikut :
NaHCO3 + H2O → NaOH + CO2 + H2O
Fungsi larutan NaHCO3 disini sebagai katalis dalam reaksi fotosintesis.
Gelas kimia yang diberi larutan NaHCO3 jumlah CO2 terlarutnya menjadi tinggi, di samping itu gelas kimia tersebut juga diletakkan di tempat yang terang (banyak energi untuk berfotosintesis). Oleh karena itu proses fotosintesisnya menjadi sangat cepat, karena disamping bahan baku tersedia banyak, energi untuk mengolahnya menjadi sejumlah produk juga melimpah, sehingga proses produksi (reaksi) yang berjalan dalam waktu 20 menit mendapatkan hasil yang banyak (gas O2 pada dasar tabung reaksi. Namun pada saat praktek yang kami lakukan penambahan  NaHCO3  malah menghambat fotosintesis yang artinya menghasilkan sedikit gelembung. Hal ini dikarenakan kadar CO2 terlalu tinggi sehingga dapat meracuni atau menyebabkan stomata tertutup, sehingga laju fotosintesis menjadi terhambat Akan tetapi jumlah gelembung yang terbentuk tidak sebanyak gelas kimia III. Hal ini disebabkan, walaupun keduanya sama – sama memiliki energi untuk produksi yang melimpah tetapi jumlah bahan baku yang tersedia tidak sama.

Dari hasil percobaan, semua tanaman Hydrilla verticillata tidak setiap corong mengeluarkan gelembung-gelembung udara. Gelembung-gelembung ini terkumpul pada dasar tabung reaksi yang dalam keadaan terbalik, sehingga membentuk rongga udara. Gas yang terkumpul ini akan diuji coba dengan menggunakan bara api dari lidi. Seperti yang diketahui, api dapat menyala jika ada oksigen disekitarnya. Untuk membuktikan apakah gelembung udara yang terkumpul tersebut mengandung oksigen, maka praktikan memasukkan bara api dari lidi ke mulut tabung reaksi. Ketika bara api dari lidi dimasukkan, ternyata bara api tersebut menyala (mengeluarkan api). Hal tersebut membuktikan bahwa dalam proses fotosintesis gas yang dihasilkan adalah oksigen. Ini ditunjukan dengan menyalanya bara api yang didekatkan dengan mulut tabung reaksi yang berisi gas hasil dari fotosintesis.

VIII.            PERTANYAAN:
1.      Pada percobaaan tersebut, sebutkan variabel bebas, variabel kontrol, variabel terikat, dan variabel pengganggu (variable yang tidak diinginkan)
Jawab:
variabel kontrol: cahaya langsung
variabel bebas: NaHCO3+cahaya langsung, Es batu + cahaya langsung, Air panas + cahaya langsung, tempat teduh
variabel terikat: jumlah gelembung yang dihasilkan

2.      Bandingkan perangkat percobaan A,B,C,D, dan E, manakah yang menghasilkan paling banyak gelembung gas? Uraikan mulai dari paling banyak sampai paling sedikit
a.       Percobaan A (cahaya langsung)
b.      Percobaan B (tempat teduh)
c.       Percobaan C (air panas + cahaya langsung)
d.      Percobaan D (es batu + cahaya langsung)
e.       Percobaan E (NaHCO3 + cahaya langsung)


3.      Adakah yang tidak menghasilkan gelembung gas? Mengapa?
Jawab : dalam praktikum yang kelompok kami lakukan tidak ada yang tidak menghasilkan gelembung. Tapi pada percobaan C yang ditambahkan air panas selama 5 menit pertama-ketiga tidak menghasilkan gelembung hal ini dikarena fotosintesis dipengaruhi oleh suhu. Suhu optimal berlangsungnya fotosintesis dengan baik yaitu 25°C-39°C. Jika suhu terlalu panas, enzim tidak dapat bekerja sehingga fotosintesis terhambat. Pada menit ke-1 – ke-3 tidak terdapat gelembung karena pada saat itu suhu mula-mulanya adalah 56°C. Sehingga menyebabkan fotosintesis terhambat. Namun pada saat suhu kembali normal, banyak menhasilkan gelembung.

4.      Gelembung gas apakah yang dihasilkan pada percobaan?
Jawab : Gelembung yang dihasilkan pada percobaan itu merupakan gas oksigen / O2. Gas ini terbentuk karena proses fotolisis dimana air diuraikan menjadi gas oksigen yang akan muncul berupa gelembung-gelembung dengan persamaan reaksi sebagai berikut:
2H2O → 4H+ + O2
Dari persamaan tersebut nampak dihasilkan molekul gas O2 dari penguraian air.
5.      Mengapa uji gelembung gas hasil fotosintesis dilakukan dengan mengunakan bara api
Jawab: karena gelembung gas tersebut menghasilkan oksigen. Apabila bara api tersebut bertemu dengan oksigen akan menghasilkan api.
6.      Jelaskan fungsi penambahan NaHCO3 pada percobaan E?
Jawab : fungsi penambahan NaHCO3 akan meningkatkan laju fotosintesis. Penambahan NaHCO3 dimaksudkan untuk menambah kandungan CO2 yang terdapat dalam air. Hal ini lah yang membuat laju fotosintesi meningkat. Fungsi NaHCO3 disini sebagai katalis dalam reaksi fotosintesis. Namun disini karena terjadi penambahan NaHCO3 terlalu banyak maka NaHCO3 berfungsi sebagai penghambat fotosintesis
7.      Bandingkan percobaan A dengan E. Apakah terjadi perbedaan jumlah gelembung gas antara keduanya
Jawab: Pada percobaan A gelas kimia yang berisi hydrilla sp diletakkan ditempat yang terkena cahaya langsung (keadaan normal) pada percobaan kali ini menghasilkan gelembung yang banyak, hal ini disebabkan karena  proses fotosintesis berjalan cepat karena pada air sebenarnya telah terdapat sejumlah CO2 terlarut dan mendapat energi yang banyak untuk melakukan proses fotosintesis tersebut. Akan tetapi jumlah gelembung yang terbentuk tidak sebanyak percobaan E. Namun apabila terlalu banyak meletakkan NaHCO3 dalam percobaan E maka akan mengakibatkan fotosintesis menjadi terhambat bukan malahan jadi tambah cepat.
      Yang mana pada percobaan E, gelas kimia yang berisi Hydrilla sp ditambahkan NaHCO3 yang diletakkan di tempat yang terkena cahaya langsung menghasilkan banyak sekali gelembung dibandingkan dengan percobaan A Hal ini disebabkan, walaupun keduanya sama – sama memiliki energi untuk produksi yang melimpah tetapi jumlah bahan baku yang tersedia tidak sama. Pada percobaan E ditambahkannya NaHCO3 ini dimaksudkan untuk menambah kandungan CO2 yang terdapat dalam air. Sehingga dengan bertambahnya CO2 dan ditambah dengan diletakkan ditempat cahaya langsung menyebabkan fotosintesi berlangsung sangat cepat dan banyak menghasilkan gelembung (oksigen). Bahan baku tersedia banyak, energi untuk mengolahnya menjadi sejumlah produk juga melimpah, sehingga proses produksi (reaksi) yang berjalan dalam waktu 25 menit mendapatkan hasil yang banyak (gas O2 pada dasar tabung reaksi).

8.      Faktor-faktor apakah yang mempengaruhi kecepatan fotosintesis
Jawab:
1.      Intensitas cahaya
Intensitas cahaya yang tinggi akan meningkatkan laju fotosintesis, tetapi itensitas cahaya yang terlalu tinggi akan merusak klorofil dan menyebabkan sel daun dehidrasi (kehilangan cairan).
2.      Konsentrasi karbon dioksida
Semakin banyak karbon dioksida di udara, makin banyak jumlah bahan yang dapt digunakan tumbuhan untuk melangsungkan fotosintesis. Tetapi kadar karbon dioksida yang terlalu tinggi akan menganggu respirasi tumbuhan.
3.      Suhu
Enzim-enzim yang bekerja dalam proses fotosintesis hanya dapat bekerja pada suhu optimalnya yaitu 25°C-39°C. Umumnya laju fotosintensis meningkat seiring dengan meningkatnya suhu hingga batas toleransi enzim. Di suhu lingkungan yang terlalu panas menyebabkan enzim tidak dapat bekerja sehingga akan menghambat proses fotosintesis.
4.      Ion anorganik
Beberapa ion anorganik diperlukan oleh tumbuhan dalam pembentukan klorofil antara lain N, Cl, Fe, B, Mn, Zn S, Cu, Mo, dan Mg. Kekurangan unsur tersebut dapat menyebabkan klorosis pada daun
5.      Zat Inhibitor
Zat inhibitor adalah penghambat fotosintesis, antara lain hujan asam dan zat pembasmi tumbuhan liar (pestisida)
6.      Panjang gelombang cahaya
          Cahaya matahari terdiri atas beberapa spektrum cahaya yang memiliki panjang gelombang berbeda-beda, bai cahaya tidak tampak maupun cahaya tampak. Cahaya yang berguna untuk fotosintesis adalah cahaya tampak. Cahaya tampak yang memiliki panjang gelombang terpendek adalah cahaya ungu, sedangkan yang terpanjang adalah merah. Proses fotosintesis berlangsung lebih cepat pada cahaya tampak biru-ungu dan cahaya merah
7.       Konsentrasi Karbon Dioksida
          Laju fotosintesis akan dapat ditingkatkan dengan meningkatkan CO2 atau karbon dioksida udara. Semakin banyak CO2, maka semakin baiklah proses fotosintesis. Namun, kadar karbon dioksida yang terlalu tinggi dapat meracuni atau menyebabkan stomata tertutup, sehingga laju fotosintesis menjadi terhambat. Untuk itu, kenaikkan karbondioksida atau CO2 harus disesuaikan dengan intensitas cahaya. Jika konsentrasi karbondioksida tidak mencukupi laju fotosintesis akan turun. Apabila konsentrasi karbondioksida ditingkatkan pelan-pelan maka laju fotosintesis akan meningkat hingga pada tingkat tertentu

9.      Tuliskan reaksi sederhana fotosintesis
jawaban :

  IX.            KESIMPULAN:
                  Proses fotosintesi dipengaruhi oleh itensitas cahaya, suhu dan penambahan substrat reaksi. Berdasarkan percobaan yang telah dilakukan dapat ditarik kesimpulan bahwa:  Proses Fotosintesis menghasilkan O2 dibuktikan dengan adanya gelembung – gelembung udara yang terdapat pada perlakuan yang di tempatkan di tempat yang terang.Terbukti bahwa dalam proses fotosintesis menghasilkan gas oksigen. Ini ditunjukan dengan menyalanya bara api yang didekatkan dengan mulut tabung reaksi yang berisi gas hasil dari fotosintesis.Faktor suhu yang rendah akan memperlambat terjadinya proses fotosintesis. Hal ini bukan berarti suhu yang sangat tinggi akan membuat proses fotosintesis menjadi cepat, justru tanamannya akan mati. Suhu yang optimallah yang akan membuat proses fotosintesis menjadi maksimal. Faktor intensitas cahaya yang terang (cukup/optimal) akan membuat proses fotosintesis menjadi cepat tetapi bila cahaya yang tersedia sedikit, proses fotosintesis menjadi lambat.      Faktor kadar CO2 terlarut yang melimpah akan mengakibatkan proses fotosintesis berjalan dengan cepat karena CO2 merupakan bahan baku dari proses fotosintesis. Namun berdasarkan hasil praktikum dapat disimpulkan bhawa kadar CO2 yang terlalu tinggi dapat menghambat proses fotosintesis hal ini karena CO2 yang terlalu banyak dapat meracuni atau menyebabkan stomata tertutup sehingga laju fotosintesis menjadi lambat.. Suhu, intensitas cahaya, dan kadar karbon dioksida yang tersedia berpengaruh terhadap kecepatan proses fotosintesis.
     X.            DAFTAR PUSTAKA :
     Sulistyowati, Endah dkk. 2015. Buku Siswa Biologi untuk SMA/MA Kelas XII Kelompok Peminatan dan Ilmu-Ilmu Alam. Intan Pariwara. Klaten
Irnaningtyas. 2015. Biologi untuk SMA/MA kelas XII Kelompok Peminatan Matematika dan Ilmu Alam. Erlangga. Jakarta
http://id.wikipedia.org/wiki/fotosintesis
                                                                       


Tidak ada komentar:

Posting Komentar